Jumat, 28 Maret 2014

Perbedaan Otak Kanan Dan Otak Kiri

Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.

Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.

Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.

Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.

Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.

Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan otak, Anda bisa menggunakan teknologi Brainwave Entrainment atau yang dikenal dengan Terapi Gelombang Otak. Metode ini sangat mudah diikuti karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak Anda.

Lebih jelasnya Anda bisa mengunjungi situs www.aktivasiotak.com untuk membaca apa saja manfaat penyelarasan dan pengaktifan kedua belahan otak. Pada situs tersebut, Anda bisa membeli CD Aktivasi Otak atau memesan versi download-nya.


Baca Juga

Jumat, 21 Maret 2014

Lu Pingin Sukses Pake Otak Kanan Untuk Melangkah

Sebuah tim perlu dilengkapi dengan kemampuan transformasi, seperti empati dan kreativitas, yang digerakkan oleh cara pikir yang beda, lentur, tidak berstruktur, dan bahkan didasari "way of life" yang berbeda.

KOMPAS.com - Era di mana orangtua berharap anak-anaknya menjadi profesional, seperti dokter, insinyur, akuntan, atau ahli komputer, belum lewat. Tidak banyak orang tua yang "melepas" begitu saja anak-anaknya untuk menekuni musik atau seni saja, tanpa menekuni bidang pelajaran lain.

Diam-diam kita masih meyakini dominasi belahan otak kiri, yaitu terkait logika, data, dan fakta sebagai penentu kesuksesan. Ya, kita memang tidak bisa menghitung kinerja dan memprediksi ke depan, tanpa fakta dan data, namun, kita pun bisa melihat betapa kerja otak kanan yang berhubungan dengan feelings, kreativitas, inovasi, hubungan antar-manusia, semakin dominan menentukan keberhasilan dalam setiap profesi.

Orang tidak lagi memilih dokter yang sekadar jago mendiagnosa, namun lebih menyukai dokter yang kuat berempati dan bisa menerangkan duduk perkara penyakit dalam storytelling yang menarik. Kemampuan para wirausaha memilih produk, mengambil keputusan, dan memilih orang kepercayaan juga terasa jelas lebih mengandalkan intuisi daripada sekadar angka dan fakta. Individu  bertitel MBA semakin banyak, namun mereka yang sukses adalah para meaning makers yang tidak hanya sebatas membaca angka, namun sebaliknya menunjukkan kemampuan berkreasi, mengidentifikasikan hal baru, berempati, dan melihat big picture-nya. 

Era “left brain” sudah berganti fokusnya dengan otak kanan yang berupa kemampuan berinovasi, berempati, dan memberi makna dari hal-hal di sekitar kita.

Kita lihat betapa banyak organisasi yang menderita akibat ketidaksadaran bahwa kerja otak kanan penting. Bila kita telaah, kegagalan dalam membuat suksesi CEO dan entrepreneur juga kerap tidak terlepas dari kesenjangan kompetensi dari pimpinan dengan jajaran tim ahli yang ada di bawahnya.

Si CEO banyak menggunakan belahan otak kanannya, untuk mencari solusi dan menyusun strategi, sementara jajaran profesional di bawahnya berkekuatan logika dan angka, senantiasa diasah untuk memperkuat otak kirinya. Tanpa disadari, semakin mereka berkuat-kuat dalam berpikir, semakin besarlah  kesenjangan para tim ahli ini dengan CEO atau pimpinannya.

Kita lupa bahwa kelangkaan kompetensinya justru terletak pada perbedaan kerja otaknya. Kita tidak menyadari bahwa tim perlu dilengkapi dengan kemampuan transformasi, seperti empati dan kreativitas, yang digerakkan oleh cara pikir yang beda, lentur, tidak berstruktur, dan bahkan didasari "way of life" yang berbeda. Kita membutuhkan story teller yang mahir,  kreatif, dan penuh empati, ketimbang number crunchers yang jenius, tetapi berfikir logic dan linier saja. 

Tren “outsource” otak kiri
Seorang ahli, Dan Pink, mengatakan: ”The future belongs to a very different kind of person with a very different kind of mind.” Kita juga bisa melihat betapa kinerja otak kiri, seperti pencatatan, komputerisasi dan input data, sekarang bisa di-outsource atau bisa dilakukan oleh pihak di luar perusahaan.

Anggapan orang bahwa yang bisa di-outsource adalah  pekerja blue collar sudah mulai ditinggalkan. Saat sekarang kinerja white collars pun sudah tergantikan dengan mesin. Pekerjaan rutin yang menyangkut akunting dan engineering pun bisa  dilimpahkan keluar perusahaan, bahkan ke luar negeri, dengan menggunakan hasil secara real time. Sebaliknya, hal yang tidak bisa tergantikan di perusahaan adalah kekuatan membaca kebutuhan pelanggan, menentukan hal-hal yang punya daya tarik, atau sebaliknya usang.

Ide-ide pembaruan, inspirasi dan inovasi, tetap harus ditumbuhkan di dalam perusahaan. Kita sudah memasuki era baru, di mana kita perlu menyadari bahwa era teknologi sudah berlalu, dan  ini adalah saatnya  untuk berfokus pada konteks. Semua pemimpin dan manajer, perlu bisa berempati lebih dalam, agar pemahaman sosial konseptual tidak meleset. Mereka pun perlu menjadi storytellers yang jago, agar isi pikirannya bisa tertransfer dengan lancar ke bawahan, dalam rapat-rapat melalui cerita. Cerita bisa memberi impact emosional yang lebih berkekuatan daripada penyajian data saja. Dampak emosional membuat informasi menempel di ingatan dengan lebih baik.

Fokus yang berlebihan pada analisa data, angka dan target, bisa membuat kita lupa berintrospeksi secara mendalam dan luas, apalagi berimaginasi. Betapa sangat menguntungkan bila prinsip-prinsip mendesain yang digunakan oleh para desainer kita terapkan pada saat membuat segala macam strategi perusahaan, juga hal-hal penting di pemerintahan.

Jalur busway, kanal banjir, sandal jepit, adalah contoh temuan atau solusi serta desain yang dilandasi  kinerja otak kanan. Jadi, bila kita perhatikan, pola pikir mendesain itu bukan sekadar karya seni atau desain produk yang khusus, tapi hampir semua di sekitar kita memang dilandaskan oleh berpikir desain kita. “Design and leadership are fundamentally about actively creating the future rather than reacting to the present.”

Merajut koneksi dan simfoni otak
Sangat sempit bila kita masih beranggapan bahwa pengembangan belahan otak kanan semata terkait dengan seni, drama, film, dan musik. Kita jelas perlu memikirkan bagaimana menanamkan dan mengembangkan kinerja otak kanan ini dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari dan juga di pekerjaan.

Handry Satriago, di dalam salah satu presentasinya, menganjurkan kita untuk banyak membaca novel, agar pikiran kita tidak terkotak-kotak dan bergaris-garis, tetapi lebih cair, sehingga memungkinkan kita menghubungkan disiplin ilmu satu dengan yang lainnya di dalam tabungan pikiran kita. Hasilnya adalah kemampuan yang lebih baik dalam mengembangkan ide baru, berinovasi, juga mengambil keputusan di tempat kerja kita.

Tanpa mengaktifkan peran otak kanan, otak kita tak akan bisa membuat koneksi. Padahal, di era konseptual ini, sangat penting bagi kita untuk membuat koneksi, baik itu koneksi  interpersonal, antar disiplin ilmu, hati ke hati, ataupun masa lalu, sekarang dan masa depan. Tanpa kemampuan membuat koneksi seperti layaknya sebuah simfoni, kita tidak bisa mendapatkan big picture yang lengkap dan mendalam apalagi mempunyai perspektif yang inovatif.

Kita memang perlu banyak belajar dari generasi milenial, jagoan “game” yang memang memulai daya pikirnya dengan kinerja otak kanan semenjak dini. Generasi milenial ini mengatakan: ”We no longer just want to have things; we want cool things. We want well-designed things. We want things with meaning."

Tantangan kita adalah melakukan senam otak kanan lebih banyak dengan mengasah empati, sense of humor, bermain’ dan otak atik data, sehingga otak kiri kita diwarnai dengan lagu, simfoni, “story”, warna, desain, dan membuat hidup kita lebih berwarna, dan bermasa depan.

Jumat, 14 Maret 2014

Perbedaan Pola Pikir Otak Kanan Dan Otak KIri

Berawal dari obrolan sederhana saat perjalanan pulang dari ciater-bandung  2 minggu yang lalu. muncul sebuah ide untuk menulis artikel ini.awalnya tidak sengaja kenapa tiba-tiba mulai membicarakan pola pikir manusia berdasarkan dominansi otaknya.Sebenarnya banyak tema yg di obrolin saat perjalanan 2 minggu yang lalu,tentang lagu maher justin bieber, masa lalu, bisnis, pola pikir. tapi yang cukup menarik adalah tentang pola pikir manusia berdasarkann dominansi otaknya.

Sebenernya bagian otak itu banyak, tapi dalam artikel ini hanya akan membahas tentang otak kanan dan otak kiri.itupun hanya tentang pola pikirnya saja.otak manusia itu mempunyai fungsi yang  berbeda-beda,  masing-masing belahan otak-kiri dan kanan memiliki spesialisasi  yang berbeda, mengelola jenis informasi yang beda serta mengatasi jenis masalah yang beda juga. Makanya setiap orang akan memiliki keunikan sendiri. tergantung berapa persen dia terbiasa menggunakan bagian otaknya…

Menurut hasil penelitian, fungsinya terbagi sbb:

Otak bagian Kiri

* Realistis dan penuh perhitungan (kuantitatif).

* Melakukan bagian yang lebih logis/verbal. Berkaitan dengan kata-kata.

* Lebih identik dengan penalaran(kognitif),logis.

* Pembagian hal-hal yang spesifik.

* Menganalisa.

* Cara berpikir terstruktur atau serial (prosedural).

* intrapersonal ,self-centric.

* Terikat oleh waktu.

Otak bagian Kanan

* Diharuskan untuk Nerfikir Intuitif, Kreatif, kualitatif

* Berkaitan dengan gambar-gambar

* Imajinasi, Suara Hati

* Hal-hal yang bersifat keseluruhan(general) dan hubungan antar bagian

* Sintesa, (yang berarti menyatukan).

* Cara berfikir acak atau parallel.

* interpersonal ,other-centric

* Bebas Waktu.

Orang dengan dominansi otak kiri dan orang dengan dominansi otak kanan cenderung memiliki sudut pandang yang berbeda, terkadang orang otak kanan melihat orang otak kiri kehidupannya serba membosankan, harus ini dulu atau itu dulu,, pokoknya membosankan.sedangkan orang otak kiri akan memandang aktifitas yang dilakukan oleh orang otak kanan sangat tidakk jelas, dan tidak bermanfaat, bahkan kadang terfikir “ngapain mereka melalukai itu???”. perbedaan sudut pandang ini lah yang terkadang membuat orang otak kiri dan orang otak kanan tidak bisa saling memahami.

Sebenarnya pola pikir otak kanan dan otak kiri bisa dirubah dengan cara mencoba berfikir dari “sudut” lain, karena perbedaan pola pikir masing masing orang dipengaruhi oleh seberapa sering dia menggunakan bagian otaknya, idealnya sih masing-masing orang mengolah dan mengembangkan kemampuan agar mempunyai kemampuan yang seimbang  antara kedua belahan otaknya. Akan tetapi orang cenderung untuk tetap tinggal dalam “zona nyaman” dari belahan dominansi mereka dan memproses tiap situasi menurut preferensi otak kanan atau kirinya.

Jumat, 07 Maret 2014

Pakar Otak Kanan Indonesia

Biografi Ippho Santosa

Sahabat blogger semuanya, untuk meraih keseuksesan sangat perlu kita tahu bagaimana sejarah hidup orang-orang yang telah sukses. berikut ini saya akan menposting Biografi perjalanan hidup seorang Pengusaha Sukses di Indonesia.

Biografi Ippho Santosa | Pakar Otak Kanan | Motivator

Buku pengusaha sukses seri otak kanan terbaru karya Motivator Kenamaan, Ippho Santosa, berjudul "Hanya 2 Menit anda bisa tahu potensi rezeki anda" kini menjadi Best seller Top ten di Toko Buku Gramedia. Tokoh pengusaha sukses ini sangatlah menginspirasi banyak pengusaha. Lewat karya tulisnya yang dituangkan dibeberapa bukunya, mengajak para pembaca untuk terjun menjadi wirausaha yang mandiri. Melalui seminar-seminarnya telah membuis jutaan pesertanya untuk menguatkan pilihannya untuk menjadi seorang pedagang atau entrepreneur.
Setelah anda membaca kisah perjalanan tokoh ini saya yakin anda akan merasakan apa yang saya rasakan. Terlebih-lebih jika anda langsung membaca buku pengusaha sukses ini yang telah diterbitkan. Nah... untuk mengenal lebih dalam tokoh pengusaha sukses ini marilah kita ikuti profil beliau lebih lengkapnya.

Biografi Ippho Santosa | Pakar Otak Kanan

Ippho Santosa dilahirkan tanggal 30 Desember 1977 di Pekanbaru (Riau), dari orang tua yang berasal dari Jawa dan Sumatera. Setelah berkarier sebagai marketer di Malaysia dan Indonesia, kemudian Ippho Santosa mendirikan dan menjalankan EnterTrend Training, di mana puluhan puluhan ribu orang dan ratusan perusahaan di Indonesia dan Singapura telah menjadi peserta pelatihan dan seminarnya. Kini, publik dan media massa mengenalnya sebagai:
Pakar otak kanan (creative marketer).
Penulis buku-buku mega-bestseller.
Pembicara seminar di Indonesia dan Singapura.
Penerima MURI Award.
Pendiri belasan TK dan PG Khalifah di Indonesia.
Kontributor di EnterTrend, InspirAction, Entrepreneur University (EU), Entrepreneur Association (EA), dan Young Entrepreneur Academy (YEA), Universitas Internasional Batam (UIB), dan berbagai media massa.
Ia telah menulis belasan buku bisnis dan motivasi. Dua buku masing-masing ia tulis bersama Tantowi Yahya (2006) dan Aa Gym (2005). Buku-bukunya yang paling laris, selalu diseminarkan, dan menjadi seri otak kanan adalah:
10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?

13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!

Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Kreativitas & Otak Kanan.

Muhammad Sebagai Pedagang: Akhirnya Terbongkar Juga Pelajaran-Pelajaran Tersembunyi dari Sang Khalifah tentang

Otak Kanan, Entrepreneurship & Kekayaan.

7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah, Nasib Berubah, Dalam Waktu Kurang dari 99 Hari
(Masterpiece dengan 100% Money-Back Guarantee dan Bonus Langsung Rp 1.350.000).

Profil & Kontak ippho santosa

Setelah berkarier di dalam dan luar negeri, kemudian ippho santosa berbisnis dan menulis belasan buku, yang telah tersebar sampai ke Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia, Jerman, Perancis, Belanda, dan Amerika.
Biografi Ippho Santosa | Pakar Otak Kanan | Motivator
Buku-buku terbaik Ippho santosa adalah:

7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah Nasib Berubah Dalam 99 Hari Dengan Otak Kanan (buku terlaris dan seminar terbesar 2010-2011 se-Indonesia)

Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.

10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?

13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!

Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Otak Kanan.

Kini publik mengenalnya sebagai:

Pakar otak kanan.
Penulis mega-bestseller (masuk MURI).
Pembicara seminar di Asia.
Pendiri 60-an cabang TK Khalifah se-Indonesia.
Perusahaan, komunitas, atau EO yang ingin mengundangnya memberikan seminar dan pelatihan, maka investasinya adalah:
Rp 20 – 25 juta (durasi 3 jam).
di luar biaya transportasi dan akomodasi

Jadwal seminarnya dapat dilihat di:

Ippho Santosa & Tim Khalifah (halaman di Facebook)
7 Keajaiban Rezeki (halaman di Facebook)
@ipphoright (Twitter) (sumber : ippho.com)

Ippho santosa merupakan Pengusaha Muda Indonesia yang telah sukses, disamping tulisan-tulisan yang dibagikan melalui buku pengusaha sukses, beliau juga telah membuktikan kiprahnya dalam bisnis, buktinya beliau memiliki beberapa perusahaan dan bisnis yang telah berhasil dijalankan.